Rabu, 07 November 2012

PROFESI AKUNTANSI



Jabatan-jabatan dalam lapangan akuntansi dapat dikelompokan dalam berbagai bidang. Pada umumnya akuntansi dibedakan menjadi dua bidang yaitu akuntansi publik dan akuntansi intern. Akuntan publik adalah akuntansi yang memberikan jasanya untuk melayani kebutuhan masyarakat. Untuk itu akuntansi publik menerima imbalan jasa dari pemakaina jasa seperti halnya dokter atau penasihat hukum. Jenis pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh para akuntan publik adalah pemeriksaan laporan keuangan (auditing), bantuan di bidang perpajakan, dan konsultasi manajemen. Di Indonesia hanya sedikit akuntan  yang berpraktik sebagai akuntan publik. Diperkirakan hanya 5% dari akuntan yang ada di Indonesia memilih pekerjaan dibidang akuntansi publik. Untuk dapat menjadi akuntan publik harus dipenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh organisasi profesi dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan pemerintah.
Akuntan Intern adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan tertentu. Berbeda dengan akuntan publik, akuntan intern hanya melakukan pekerjaan untu kepentingan perusahaan di mana ia bekerja. Akunt intern terdapat di berbagai organisasi, baik berupa perusahaan maupun organisasi nirlaba seperti rumah sakit atau organisasi sosial. Namun jabatan akuntan intern sangat beraneka ragam, ada yang disebut kontroler, bendahara. Atau kepala bidang keuangan.
Para akuntan di Indonesia memiliki organisasi profesi yang disebut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Sebagai organisasi profesi, IAI meneteapkan kode etik bagi para anggotanya. Organisasi ini juga menetapkan standar akuntansi keuangan dan standar audit.

SUMBER:
Al,Haryono Jusup. Universitas Gajah Mada. Jilid 1:Edisi 6.
Cerepak, John R., and Donald H.Taylor. Principles of Accounting. Englewood Clif                N.j,: Prentice-Hall, inc., 1987.
Edwars, James Dn, Roger H. Hermanson, and R.F. Salmon. A Survey of Financial and Managerial Accounting. Fith ed. Homewood, II.: Richard D. Irwin, Inc., 1989.
Granof, Michael H., and Philip W. Bell. Financial Accounting. 4th ed. Englewood Cliffs, N.J.: Prentince-Hall, 1991.
Horngren, Charles T., and Walter T,Harrison, Jr. Accounting, Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-hall, 1989.
Larson, Kermit D. Fundamental Accounting Principles. 12th ed. Homewood, II.: Richard D. Irwin, Inc., 1990.
Meigs, Walter B., and Robert B.Meigs. Financial Accounting. 4th ed. New York: Mc Graw Hill Book Company, 4th ed. 1983.
Mueller, Gerhard G., and Lauren Kelly. Financial Accounting, Introductory. 3th ed. Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall, 1991.
Neeley, L. Paden, and Frank J. Imke. Principles Accounting and Practices. 4th ed. Cincinnati, Ohio: South-Western Publishing Co., 1991.
Wilcox, Kirkand A., and Joseph G. San Miguel. Introduction to Financial Accounting. 2nd ed. New York: Harper and Row, Publshers , 1984.

DEFINISI AKUNTANSI



Definisi akuntansi dapat dirumuskan dari dua sudut pandang, yaitu definisi dari suatu pemakai jasa akuntansi, dan dari sudut proses kegiatannya.
Ø Definisi dari Sudut Pemakai
Ditinjau dari pemakainya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai “suatu disiplin yang menyedeiakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi”. Informasi yang dihasilkan akuntansi diperlukan untuk:
1.     Membuat perencanaan yang eektif, pengawasandan pengambilan keputusan oleh manajemen, dan
2.    Pertanggungjawaban organisasi kepada para investor, kreditur, badan pemerintah, dan sebagainya.
Dari definisi ini dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1.     Akuntansi diselenggarakan dalam suatu organisasi (biasanya berupa organisasi perusahaan), informasi akuntansi yang dihasilkan adalah informasi tentang organisasi.
2.    Informasi akuntansi sangat penting dalam menyelenggarakan kegiatan perusahaan. Informasi ini digunakan dalam pengambilaan keputusan intern organisasi (oleh manajemen yaitu orang yang diberi tugas untuk memimpin perusahaan), dan juga untuk pengambilan keputusan oleh pihak ekstern organisasi (oleh investor, yaitu orang-orang yang menanamkan uangnya dalam perusahaan untuk mendapatkan laba; oleh kreditur, yaitu orang-orang yang memberi pinjaman kepada perusahaan dan pihak lainnya).

Ø Definisi dari Sudut Proses Kegiatan
Apabila ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai “proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi”. Definisi ini menunjukan bahwa kegiatan akuntansi merupakan tugas yang kompleks dan menyangkut bermacam-macam kegiatan. Pada dasarnya aluntansi harus:
1.     Mengidentifikasikan data mana yang berkaitan atau relevan dengan keputusan yang akan diambil.
2.    Memproses atau menganalsisi data yang relevan
3.    Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
Akuntansi dan Tata Buku
Di indonesia istilah akuntansi relatf belum lama dikenal, bila dibandingkan dengan istilah tata buku. Sampai dengan akhir tahun lima puluhan masyarakat hanya mengenal istilah tata buku yang merupakan warisan Belanda. Istilah akuntansi baru mulai dikenal pada awal tahun enampuluhan, yaitu ketika akuntansi yang berasal dari Amerika Serikat mulai masuk ke Indonesia. Sejak itu orang menganggap bahwa akuntansi adalah sistemm pembukuan yang berasal dari Amerika dan tata buku adalah sistem pembukuan model Belanda. Pengertian semacam itu tidak benar. Tata buku yang telah dikenal sejak jaman belanda tidak lain adalah bagian dari sistem akuntansi Belanda. Tata buku sebenarnya merupakan sebagian proses akuntansi, khususnya yang berkaitan dengan proses pencatatan. Tat buku adalah elemen prosedural dari akuntansi, seperti aritmatika adalah elemen prosedural dari matematika.

Sumber :
Al,Haryono Jusup. Universitas Gajah Mada. Jilid 1:Edisi 6.
Cerepak, John R., and Donald H.Taylor. Principles of Accounting. Englewood Clif                N.j,: Prentice-Hall, inc., 1987.
Edwars, James Dn, Roger H. Hermanson, and R.F. Salmon. A Survey of Financial and Managerial Accounting. Fith ed. Homewood, II.: Richard D. Irwin, Inc., 1989.
Granof, Michael H., and Philip W. Bell. Financial Accounting. 4th ed. Englewood Cliffs, N.J.: Prentince-Hall, 1991.
Horngren, Charles T., and Walter T,Harrison, Jr. Accounting, Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-hall, 1989.
Larson, Kermit D. Fundamental Accounting Principles. 12th ed. Homewood, II.: Richard D. Irwin, Inc., 1990.
Meigs, Walter B., and Robert B.Meigs. Financial Accounting. 4th ed. New York: Mc Graw Hill Book Company, 4th ed. 1983.
Mueller, Gerhard G., and Lauren Kelly. Financial Accounting, Introductory. 3th ed. Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall, 1991.
Neeley, L. Paden, and Frank J. Imke. Principles Accounting and Practices. 4th ed. Cincinnati, Ohio: South-Western Publishing Co., 1991.
Wilcox, Kirkand A., and Joseph G. San Miguel. Introduction to Financial Accounting. 2nd ed. New York: Harper and Row, Publshers , 1984.



BIDANG – BIDANG AKUNTANSI



Sejalan dengan peneglompokan di atas dalam praktik dijumpai berbagai bidang pekerjaan akuntansi.
Ø Akuntansi Publik
Pemeriksaan laporan keuangan (auditing) adalah bidang pekerjaan profesi akuntansi paling utama yang diberikan kepada publi (umum). Pemeriksaan laporan keuangan adalah pemeriksaan secara independen untuk menilai kewajaran laporan keuangan yang disusun manajemen bagi para investor, kreditur dan pihak luar lainnya. Laporan keuangan yang disusun oleh manajemen, seringkali tidak dipercaya oleh pihak-pihak luar karena adanya perbedaan kepentingan antara manajemen dengan pemakai laporan lainnya. Hasil pemeriksaan akuntan publik dituangkan dalam sebuah laporan yang di sebut laporan hasil pemeriksaan akuntan. Apabila akuntan publik yakin bahwa laporan keuangan menyajikan informasi secara wajar, maka ia akan memberikan pendapatnya bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi.
Akuntansi perpajakan adalah jasa akuntan publik yang banyak dibutuhkan masyarakat. Tujuan yang ingin di capai dengan peberian jasa ini adalah:
1.     Untuk memenuhi peraturan perpajakan yang berlaku, dan
2.    Untuk menekan pajak seminimum mungkin.
Konsultasi manajemen adalah pemberian jasa yang meliputi aspek yang lias. Biasanya jasa ini diberikan bersamaan dengan pemeriksaan akuntan. Sebagai pemeriksa, akuntan biasanya mempunyai pengetahuan yang mendalam mengenai operasi perusahaan yang diperiksanya. Oleh karena itu akuntan publik dapat memberikan berbagai pertimbangan dan saran kepada manajemen untuk memperbaiki hasil operasi perusahaan yang menggunakan jasanya.
Ø Akuntan Intern
Akuntansi biaya menganalisis biaya perusahaan untuk membantu manajemen dalam pengawasan biaya. Biasanya akuntansi biaya ditekankan pada biaya produksi, tetapi akhir-akhir ini penekanan atas biaya yang baik akan membantu manajemen dalam penetapan harga jual produknya sehingga diperoleh laba yang lebih besar. Selain itu, akuntansi biaya dapat memberi informasi kepada manajemen tentang produk mana yang tidak menguntungkan sehingga produksinya harus dihentikan, dan produk mana yang menguntungkan.
Peranggaran menetapkan sasaran penjualan dan laba, serta perencanaan yang terinci untuk mencapai sasaran tersebut. Penyusunan anggaran selalu memperhatikan data masa au yang dilaporkan dalam laporan akuntansi. Anggaran juga digunakan untuk mengawasi jalannya operasi perusahaan melalui perbandingan antara data yang sesungguhnya dengan anggaran. Oleh karena itu perusahaan biasanya memandang kegiatana peranggaran sebagai aspek yang penting dari sistem akuntansinya.
Perancangan sistem informasi mengidentifikasi kebutuhan informasi untuk kepentingan intern maupun ekstern. Setelah kebutuhan informasi diketahui. Selanjutnya di rancang dan dikembangkan sistem yang sesuai. Sistem informaqsi akuntansi sangat membantu dalam mengawasi jalannya operasi suatu perusahaan.
Pemeriksaan intern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan intern perusahaan. Perusahaan-perusahaan besar umumnya memiliki staf pemeriksaan intern. Para akuntan intern bertugas untuk mengevaluasi sistem akuntansi dan manajemen. Tujuan pokoknya adalah untuk membantu manajemen dalam memperbaiki efisien operasi dan untuk menjamin bahwa para karyawan dan bagian-bagian perusahaan telah melaksanakan prosedur dan rencana yang ditetapkan manajemen.
Dalam berbagai literaturakuntansi, pembidangan akuntansi sering disederhanakan menjadi dua kelompok yang disebut akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.
Akuntansi keuangan adalah akuntasi yang bertujuan utama menghasilkan laporan keuangan untuk kepentingan pihak luar. Yang dimaksud pihak luar adalah pihak-pihak di luar manajemen perusahaan, seperti investor, kreditor, badan oemerintah dan pihak luar lainnya.
Akuntansi manajemen adalah akuntansi yang bertujuan menghasilkan informasi untuk kepentingan manajemen. Jenis informasi yang diperlukan dalam manajemen dalam banyak hal berbeda dengan informasi yang diperlukan pihak luar. Umumnya informasi untuk pengambilan berbagai keputusan manajemen. Informasi semacam ini biasanya tidak dipublikasikan ke pada umum.
Dari uraian diatas terlihat bahwa informasi akuntansi dibutuhkan oleh berbagai pihak dengan kepentingan tersebut diperlukan berbagai bidang khusus dalam akuntansi. Proses laporan informasi akuntansi kepada berbagai pihak oleh berbagai bidang akuntansi. Proses pelaporan informasi akuntansi dilakukan melalui empat jalur, yaitu:
1.     Jalur laporan untuk manajemen
2.    Jalur laporan untuk perpajakan
3.    Jalur laporan khusus
4.    Jalur laporan keuangan
SUMBER
Al,Haryono Jusup. Universitas Gajah Mada. Jilid 1:Edisi 6.
Cerepak, John R., and Donald H.Taylor. Principles of Accounting. Englewood Clif                N.j,: Prentice-Hall, inc., 1987.
Edwars, James Dn, Roger H. Hermanson, and R.F. Salmon. A Survey of Financial and Managerial Accounting. Fith ed. Homewood, II.: Richard D. Irwin, Inc., 1989.
Granof, Michael H., and Philip W. Bell. Financial Accounting. 4th ed. Englewood Cliffs, N.J.: Prentince-Hall, 1991.
Horngren, Charles T., and Walter T,Harrison, Jr. Accounting, Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-hall, 1989.
Larson, Kermit D. Fundamental Accounting Principles. 12th ed. Homewood, II.: Richard D. Irwin, Inc., 1990.
Meigs, Walter B., and Robert B.Meigs. Financial Accounting. 4th ed. New York: Mc Graw Hill Book Company, 4th ed. 1983.
Mueller, Gerhard G., and Lauren Kelly. Financial Accounting, Introductory. 3th ed. Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall, 1991.
Neeley, L. Paden, and Frank J. Imke. Principles Accounting and Practices. 4th ed. Cincinnati, Ohio: South-Western Publishing Co., 1991.
Wilcox, Kirkand A., and Joseph G. San Miguel. Introduction to Financial Accounting. 2nd ed. New York: Harper and Row, Publshers , 1984.

BENTUK-BENTUK ORGANISASI PERUSAHAAN



Akuntansi berhubungan dengan kegiatan organisasi. Walaupun akuntnasi dibutuhkan oleh organisasi yang mencari laba maupun organisasi nirlaba, namun peranan akuntansi sangat menonjol dalam organisasi-organisasi yang mencari laba atau biasa disebut organisasi perusahaan.
Dalam hal-hal tertentu prosedur akuntansi tergantung pada bentuk organisasi. Oleh karena itu sebelum mempelajari akuntansi perlu dipahami dahulu tentang bentuk-bentuk organisasi perusahaan yang sering dijumpai dalam masyarakat, yaitu: perusahaan perseorangan, persekutuan dan perseroan.
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki oleh satu orang. Pemilik perusahaan biasanya merangkap juga sebagai manajer. Perusahaan perseorangan umumnya berupa perusahaan pengecer yang berskala kecil atau perusahaan jasa perseorangan seperti praktik dokter, acara dan kantor-kantor akuntan. Perusahaan semacam ini jarang berkembang menjadi perusahaan besar karena modalnya sangat terbatas.
Persekutuan adalah suatu organisasi perusahaan yang merupakan gabungan dari beberapa orang (lebih dari satu orang) pemilik untuk menyelenggarakan usaha dengan menggunakan nama bersama.para pemilik disebut sekutu atau partner. Secara hukum para sekutu mempunyai tanggung jawab penuh atas utang-utang persekutuan, tetapi dilain pihak mereka mempunyai hak atas laba perusahaan. Persekutuan yang banyak dijumpai dallam dunia bisnis di Indonesia adaah Firma dan CV.
Perseroan adalah perusahaan yang modalnya terdiri atas saham-saham setiap pemegang saham adalah pemilik perusahaan yang bertanggung jawabnya terbatas sebesar saham yang dimilikinya. Ini berarti para pemegang saham secara pribadi tidak bertanggung jawab penuh atas seluruh utang perusahaan, melainkan hanya terbatas sebesar penyertaan dalam perusahaan tersebut. Itulah sebabnya organisasi perusahaan semacam ini disebut juga perseroan terbatas atau PT.Perseroan adalah suatu badan hukum yang dapat melakukan perbuatan-perbuatan hukum atas namanya sendiri.
SUMBER:
Al,Haryono Jusup. Universitas Gajah Mada. Jilid 1:Edisi 6.
Cerepak, John R., and Donald H.Taylor. Principles of Accounting. Englewood Clif                N.j,: Prentice-Hall, inc., 1987.
Edwars, James Dn, Roger H. Hermanson, and R.F. Salmon. A Survey of Financial and Managerial Accounting. Fith ed. Homewood, II.: Richard D. Irwin, Inc., 1989.
Granof, Michael H., and Philip W. Bell. Financial Accounting. 4th ed. Englewood Cliffs, N.J.: Prentince-Hall, 1991.
Horngren, Charles T., and Walter T,Harrison, Jr. Accounting, Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-hall, 1989.
Larson, Kermit D. Fundamental Accounting Principles. 12th ed. Homewood, II.: Richard D. Irwin, Inc., 1990.
Meigs, Walter B., and Robert B.Meigs. Financial Accounting. 4th ed. New York: Mc Graw Hill Book Company, 4th ed. 1983.
Mueller, Gerhard G., and Lauren Kelly. Financial Accounting, Introductory. 3th ed. Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall, 1991.
Neeley, L. Paden, and Frank J. Imke. Principles Accounting and Practices. 4th ed. Cincinnati, Ohio: South-Western Publishing Co., 1991.
Wilcox, Kirkand A., and Joseph G. San Miguel. Introduction to Financial Accounting. 2nd ed. New York: Harper and Row, Publshers , 1984.

AKUNTANSI SEBAGAI SUATU SISTEM INFORMASI



Akuntansi dilaksanakan baik dalam perusahaan yang bertujuan mencari laba maupun dalam organisai-organisasi yang tidak mencari laba. Setelah satu penyebabnya adalah karenahal ini diharuskan oleh undang-undang namundemikian alasan utama mengapa akuntansi dilaksanakan dalam berbagai organisasi adlah karena semakin rumitnya variabel-variabel yang dihadapi, walau di dalam perusahaan kecil sekalipun. Keadaan ini menyebabkan para pengambil keputusan menjadi semakin tergantung pda data akuntansi. Dalam akuntansi, transaksi-transaksi keuangan diolah sedemikian rupa hingga menjadi laporan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen. Dengan demikian akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang sangat diperlukan oleh perusahaan modern dewasa ini.
Sebagai suatu sistem informasi, akuntansi diperlukan oleh berbgaia pihak, baik ari kalangan intern maupun dari luar organisasi yang menyelenggarakan akuntansi tersebut. Secara garis besar pihak-pihak tersebut adalah:
Ø Manajer
Manajer perusahaan menggunakan akuntansi untuk menyusun perencanaan perusahaannya, mengevaluasi kemajuan yang dicapai dalam usaha mencapai tujuan, dan melakukan tindakan-tindakan koreksi yang diperlukan. Keputusan yang diambiloleh manajer berdasarkan informasi akuntansi, misalnya: menentukan peralatan apa yang sebaiknya dibeli, berapa persediaan yang harus ada digudang, dan berapa kas yang harus dipinjam dari bank.
Ø Investor
Para investor melakukan penanaman modal dalam perusahaan dengan tujuan untuk mendapat hasil yang sesuia dengan harapannya. Oleh karena itu, sebelum melakukan penanaman modal, mereka mengevaluasi pendapatan yang diperkirakan akan dapat diperoleh dari investasinya. Ini berarti bahwa para investor harus melakukan analisi atas laporan keuangan perusahaan yang akan dipilih sebagai tempat penanaman modalnya. Setelah menjadi investor, mereka melakukan monitoring terhadap perusahaan atau memlaui berita-berita keuangan dalam berbagai sura kabar dan majalah. Sumber berita keuangan dalam surat kabar dan majalah ini adalah laporan-laporan akuntansi.
Ø Kreditur
Kreditur hanya bersedia memberikan kredit kepada calon penerima kredit yang dipandang mampu mengembalikan bunga dan mengembaikan kredit tepat pada waktunya. Oleh karena itu, calon kredit harus menilai kemampuan keuangan calon pengambil kredit. Untuk itu kreditur selalu meminta laporan keuangan calon nasabah untuk dinilai. Setelah itu kreditur masih meminta laporan keuangan para pengambil kredit, untuk menilai apakah kredit telah digunakan sesuia dengan tujuan yang telah disepakati.
Ø Instansi Pemerintah
Badan – bada pemerintah tertentu seperti badan pelayanan pajak atau badan pengembangan pasra modal (Bapepam), membutuhkan informasi keuangan dari perusahaan-perusahaan wajib pajak atau perusahaan yang menjual sahamnya melaui pasar modal. Informasi akuntansi merupakan sumber utama bagi badan pemerintah untuk menetapkan pajak perusahaan atau mengawasi perusahaan.
Ø Organisasi Nirlaba
Organisasi-organisasi yang tidak bertujuan mencari laba seperti organisasi keagamaan, yayasan atau lembaga pendidikan juga membutuhkan informasi akuntansi seperti halnya organisasi yang bertujuan mencari laba. Walaupun organisasi semacam ini tidak mencari laba, namun mereka tetap berurusan dengan soal-soal keuangan karena mereka harus mempunyai anggaran, membayar tenaga kerja, membayar listrik dan sewa, serta urusan-urusan keuangan lainnya, semua hal tersebut bersangkutan dengan akuntansi.
Ø Pemakai Lainnya
Informasi akuntansi diperlukan juga oleh berbagai pihak lain untuk kepentingan-kepentingan tertentu, misalnya oleh organisasi buruh. Para buruh membuthkan informasi tentang laba perusahaan dan kadang-kadang juga informasi keuangan lainnya. Informasi semacam ini penting bagi para buruh dalam rangka mengajukan kenaikan gaji atau tunjangan-tunjangan lain dari perausahaan tempat mereka bekerja. Di negara-negara yang sudah maju, informasi akuntansi juga sering dijadikan dasar oleh kelompok masyarakat tertentu untuk melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan kepentingan mereka.
Sumber:
Al,Haryono Jusup. Universitas Gajah Mada. Jilid 1:Edisi 6.
Cerepak, John R., and Donald H.Taylor. Principles of Accounting. Englewood Clif                N.j,: Prentice-Hall, inc., 1987.
Edwars, James Dn, Roger H. Hermanson, and R.F. Salmon. A Survey of Financial and Managerial Accounting. Fith ed. Homewood, II.: Richard D. Irwin, Inc., 1989.
Granof, Michael H., and Philip W. Bell. Financial Accounting. 4th ed. Englewood Cliffs, N.J.: Prentince-Hall, 1991.
Horngren, Charles T., and Walter T,Harrison, Jr. Accounting, Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-hall, 1989.
Larson, Kermit D. Fundamental Accounting Principles. 12th ed. Homewood, II.: Richard D. Irwin, Inc., 1990.
Meigs, Walter B., and Robert B.Meigs. Financial Accounting. 4th ed. New York: Mc Graw Hill Book Company, 4th ed. 1983.
Mueller, Gerhard G., and Lauren Kelly. Financial Accounting, Introductory. 3th ed. Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall, 1991.
Neeley, L. Paden, and Frank J. Imke. Principles Accounting and Practices. 4th ed. Cincinnati, Ohio: South-Western Publishing Co., 1991.
Wilcox, Kirkand A., and Joseph G. San Miguel. Introduction to Financial Accounting. 2nd ed. New York: Harper and Row, Publshers , 1984.





Contoh Kerangka Karangan


Tema : Sampah 
Tujuan : Mengetahui manfaat sampah organik dan anorganik
Judul : Sampah Organik Dan Anorganik
1.      Pengertian
1.1  Pengertian Sampah
1.2  Jenis Sampah
1.2.1        Sampah Organik
1.2.2        Sampah Anorganik

2.      Dampak Sampah Bagi Manusia Dan Lingkungan
2.1  Dampak Bagi Kesehatan
2.2  Dampak Terhadap Lingkungan
2.3  Dampak Terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi

3.      Bahaya Sampah Plastik
3.1  Bahaya Sampah Plastik Bagi Kesehatan
3.2  Bahaya Sampah Plastik Terhadap Lingkungan

4.      Usaha Pengendalian Sampah
4.1  Peran Pemerintah Dalam pengendalian sampah
4.2  Peran Masyarakat dalam Pengendalian Sampah

5.      Kebijakan pengelolaan Sampah
5.1  Penetapan Instrumen Kebijakan
5.1.1        Instrumen Regulasi
5.1.2        Instrumen Ekonomik
5.2  Mendorong Pengembangan
5.2.1        Mengurangi (reduce)
5.2.2        Memakai kembali (reduse)
5.2.3        Mendaur ulang (recycling)
5.2.4        Mengganti (replace)
5.3  Pengembangan produk dan kemasan ramah lingkungan
5.4  Pengembangan teknologi, standar dan prosedur penanganan sampah
5.5  Penetapan kriteria dan standar minimal penentuan lokasi penanganan
akhir sampah
5.6  penetapan lokasi pengolahan akhir sampah
5.7   luas minimal lahan untuk lokasi pengolahan akhir sampah
5.8  penetapan lahan penyangga.
Sumber: